PPI Hiroshima Perkenalkan Pertanian Jepang melalui Diaspora Indonesia di Wakai Farm
Oleh : Admin
Higashihiroshima (3/22) - Persatuan Pelajar Indonesia Jepang Komisariat Hiroshima (disingkat PPIH) mengadakan kegiatan Kajian Sore (disingkat KARE) edisi special dengan berkolaborasi Bersama PPI Shimane-Tottori, PPI Yamaguchi dan PPI Korda Chugoku yang mengangkat tema ‘Mengintip Diaspora Indonesia di Pertanian Jepang’. Turut hadir pula dalam acara tersebut Ketua PPI Jepang, Fadlyansyah Farid, dan beberapa petani yang berasal dari Indonesia. Acara kajian tersebut mengundang pemilik Wakai Farm.my yaitu Fahmi dan mr. Wakai melalui aplikasi zoom. Kegiatan yang berdurasi 90 menit itu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dibuka oleh sambutan dari Ketua PPI Hiroshima, Adrian Hilman. Dalam kesempatan tersebut, Adrian menuturkan bahwa kegiatan ini dapat terselenggara atas kerja sama antara PPI Shimane-Tottori, PPI Yamaguchi, dan PPI Korda Chugoku yang bersinergi menyiapkan acara Kare dengan baik. “Kami berharap Kare kali ini dapat membuka ruang kreativitas para pelaku sector pertanian dalam mewujudkan kemandirian pangan dan kedaulatan pangan menuju Indonesia Emas 2045” tambahnya dalam sambutan. Dilansir dari bidang Kajian Strategis (disingkat Kastrat), bahwa jumlah peserta yang hadir mencapai sekitar dua puluh delapan orang di dalam zoom.
Dalam penyampaian dari pihak Wakai Farm.my, Fahmi memaparkan bagaimana kondisi pertanian saat ini di Jepang pada umumnya. “Terlihat tren penurunan yang cukup signifikan dari jumlah petani yang dimiliki Jepang saat ini dan didominasi oleh kaum tua yang masih bertahan mengelola lahan mereka”, ucapnya. Secara kontras, kaum muda telah meninggalkan pekerjaan sebagai petani dan bermigrasi ke kota-kota besar meninggalkan lahan mereka di pedesaan. Hal ini pula yang dirasakan mr. Wakai yang terus bertahan untuk mengelola lahannya tanpa didukung oleh anak-anaknya. Dia juga mengatakan bahwa untuk mengatasi hal tersebut, maka pihaknya dan para petani lain membuka kesempatan bagi pemuda-pemuda di luar negeri untuk bergabung bersama mereka mengolah lahan pertanian di Jepang. Selain itu, Fahmi juga memaparkan jenis produk pertanian (sayuran asia iklim tropis) yang mereka hasilkan dari lahan seluas dua hektar dengan menggunakan greenhouse. Diakhir sesi pemaparan materi, dilakukan sesi tanya jawab yang mengundang banyak keingintahuan oleh peserta Kare edisi spesial.
